BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Program propesi
(pengalman belajar klinik/lapanagan) merupakan proses transformasi peserta
didik dari mahasiswa menjadi seorang perawat professional. Program ini
dilakukan di tempat peraktik yaitusuatu institusi di masyarakat dimana peserta
didik berpraktik di situasi nyata
melalui penumbuhan dan pembinaan keterampilan intelektual, tehnikal, dan
interpersonal. Terdapat beberapa metode yang bisa dipilih oleh pendidik untuk
mendidik peserta didik sesuai dengan tujuan dan karakteristik individual,
salahsatunya yaitu ronde keperawatan.
Ronde keperawatan yaitu suatu kegiatan yang bertujuan untuk
mengatasi masalah keperawatan klien yang dilaksanakan oleh perawat, disamping
pasien dilibatkan untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan.
1.2.
Pembatasan
Masalah
Dalam penyusunan
maklah ini, penyusun membatasi masalah yang akan dibahas yaitu mengenai metode
pembelajaran klinik ronde keperawatan.
1.3.
Tujuan
Adapun tujuan
penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah pendidikan
keperawatan (PDK). Selain itu dengan disusunnya makalah ini dapat menambah ilmu
pengetahuan khususnya bagi penyusun dan umumya bagi pambaca.
1.4.
Metode
Pengumpulan Data
Adapun metode
pengumpulan data dalam penyusunan makalah ini yaitu dengan studi pustaka dan
penelusuran dalam situs internet.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Devinisi Ronde Keperawatan
Suatu
kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah keperawatan klien yang
dilaksanakan oleh perawat, disamping pasien dilibatkan untuk membahas dan
melaksanakan asuhan keperawatan akan tetapi pada kasus tertentu harus dilakukan
oleh perawat primer atau konselor, kepala ruangan, perawat associate yang perlu
juga melibatkan seluruh anggota tim.
Ronde
keperawatan merupakan suatu metode pembelajaran klinik yang memungkinkan
peserta didik mentransfer dan mengaplikasikan pengetahuan teoritis ke dalam
peraktik keperawatan secara langsung.
Karakteristik
ronde keperawatan adalah sebagai berikut:
1. Klien dilibatkan secara langsung
2. Klien merupakan fokus kegiatan
3. Perawat aosiaet, perawat primer dan konsuler
melakukan diskusi bersama
4. Kosuler memfasilitasi kreatifitas
5. Konsuler membantu mengembangkan kemampuan perawat
asosiet, perawat
6. primer untuk meningkatkan kemampuan dalam mengatasi
masalah.
2.2. Tujuan Ronde
Keperawatan
Adapun tujuan ronde keperawatan
adalah sebagai berikut:
1.
Menumbuhkan cara berpikir secara kritis.
2.
Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berasal dari masalah
klien.
3.
Meningkatkan validitas data klien.
4.
Menilai kemampuan justifikasi.
5.
Meningkatkan kemampuan dalam menilai hasil kerja.
6.
Meningkatkan kemampuan untuk memodifikasi rencana perawatan.
2.3. Peran dalam Ronde Keperawatan
A. Peran
Ketua Tim dan Anggota Tim
1. Menjelaskan keadaan dan data
demografi klien.
2. Menjelaskan masalah keperawata
utama.
3. Menjelaskan intervensi yang belum
dan yang akan dilakukan.
4. Menjelaskan tindakan selanjutnya.
5. Menjelaskan alasan ilmiah
tindakan yang akan diambil.
B. Peran Ketua Tim Lain dan/Konselor
Ø Perawat
primer (ketua tim) dan perawat asosiet (anggota tim)
Dalam menjalankan pekerjaannya perlu adanya sebuah
peranan yang bisa untuk memaksimalkan keberhasilan yang bisa disebutkan antara
lain :
1). Menjelaskan keadaan dan adta
demografi klien
2) Menjelaskan masalah keperawatan
utama
3) Menjelaskan intervensi yang belum
dan yang akan dilakukan
4) Menjelaskan tindakan selanjtunya
5) Menjelaskan alasan ilmiah
tindakan yang akan diambil
Ø Peran perawat primer (ketua tim) lain dan atau
konsuler
1). Memberikan justifikasi
2). Memberikan reinforcement
3).Menilai kebenaran dari suatu
masalah, intervensi keperawatan serta tindakan yang rasional
4). Mengarahkan
dan koreksi
5).
Mengintegrasikan teori dan konsep yang telah dipelajari
2.4.
Langkah-langkah Ronde Keperawatan
A. Persiapan
1. Penetapan
kasus minimal 1 hari sebelum waktu pelaksanaan ronde.
2. Pemberian
inform consent kepada klien/ keluarga.
B. Pelaksanaan
1.
Penjelasan tentang klien o/ perawat primer dlm hal ini
penjelasan difokuskan pd mslh keperawatan& rencana tindakan yg akan/telah
dilaksanakan& memilih prioritas yg perlu didiskusikan.
2.
Diskusikan antar anggota tim tentang kasus tersebut.
3.
Pemberian justifikasi oleh perawat primer/ perawat
konselor/ kepala ruangan tentang masalah klien serta tindakan yg akan
dilakukan.
4.
Tindakan keperawatan pada masalah prioritas yang telah
dan yang akan ditetapkan.
C. Pasca Ronde
Mendiskusikan hasil temuan dan
tindakan pada klien tersebut serta menetapkan tindakan yang perlu dilakukan.
2.5. Kelemahan Ronde Keperawatan
Kelemahan metode ini
adalah klien dan keluarga merasa kurang nyaman serta privasinya terganggu.
Masalah yang biasanya
terdapat dalam metode ini adalah sebagai berikut:
1. Berorientasi pada prosedur keperawatan
2. Persiapan sebelum praktek kuarang memadai
3. Belum ada keseragaman tentang laporan hasil ronde keperawatan
4. Belum ada kesempatan tentang model ronde keperawatan
BAB III
PENUTUP
3.1. Simpulan
Suatu
kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah keperawatan klien yang dilaksanakan
oleh perawat, disamping pasien dilibatkan untuk membahas dan melaksanakan
asuhan keperawatan akan tetapi pada kasus tertentu harus dilakukan oleh perawat
primer atau konselor, kepala ruangan, perawat associate yang perlu juga
melibatkan seluruh anggota tim.
Ronde
keperawatan merupakan suatu metode pembelajaran klinik yang memungkinkan
peserta didik mentransfer dan mengaplikasikan pengetahuan teoritis ke dalam
peraktik keperawatan secara langsung.
DAFTAR PUSTAKA
+ komentar + 1 komentar
Las Vegas - MGM Casino, Hotel, Spa & More
MGM Casino, Hotel, Spa & More · Las 동두천 출장안마 Vegas 김제 출장마사지 · MGM Hotel. 성남 출장샵 Las 구미 출장마사지 Vegas · MGM Resorts & Casino · MGM Resorts International (formerly 안양 출장안마 MGM Resorts International)
Posting Komentar